Selasa, 12 Maret 2013

Kesehatan Keselamatan Kerja

Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) sekarang ini sedang pesat-pesatnya dikembangkan diindonesia. Namun usaha ini belum begitu maksimal, karna masih banyaknya anggapan para pekerja (Karyawan) khususnya masyarakat indonesia yang beranggapan bahwa kecelakaan itu adalah sudah Takdir, sedangkan Di Ilmu Pembelajaran K3 yang namanya 'Takdir' itu sama sekali tidak diyakini. Jadi berbanding terbalik yah.

Pada dasarnya memang benar Bahwa kecelakaan adalah hasil dari Tindakan kita yang bisa dibilang lalai dan tidak menyadari akan bahaya yang akan timbul dikemudian. Itu sebabnya K3 ini pada dasarnya sangat erat kaitannya dengan Nilai Kepribadian dari seorang pekerja. 

Didalam mendapatkan hasil yang maksimal dalam menciptakan Program HSE, Para penyelenggara Program HSE masing-masing instansi sangat fokus didalam mengarahkan Kepribadian Karyawan yang tadinya masih belum peduli sehingga dapat peduli. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik lewat training, poster, seminar yang sampai mendatangkan para ahli, dan lain sebagainya.

Sebagai bangsa indonesia kita seharusnya sangat bersyukur, karena K3 sudah diatur dengan sangat terperinci didalam undang-undang, namun dari pihak pemrakarsa masih banyak juga yang belum memberikan perhatiaannya.
Untuk itu kepada pekerja apalagi yang pada kesehariaannya itu adalah berhubungan langsung dengan resiko, baik itu yang ditimbulkan secara langsung ataupun tak langsung, berat ataupun tidak berat, hendaknya perlu menanamkan prinsip kerja yang selamat.

Pemrakarsa sering beranggapan bahwa program K3 ini sebagai penghambat kelangsungan produktifitas, namun sebenarnya K3 bagi badan yang serius menanganinya, ini sangat membantu pemrakarsa didalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi. Secara tidak langsung K3 adalah sebagai wadah dalam membentuk 'Disiplin Kerja' kepada karyawan.